Tumpeng Sajian Sarat Makna Dan Pengajaran Ilmu Agama Dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Kudureti News

16 Februari 2024 | 3 Menit Baca

Placeholder image

Tumpeng sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, dinobatkan sebagai ikon kuliner Indonesia pada tahun 2012 oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu sebagai simbol keanekaragaman masyarakat Indonesia.Hampir dalam setiap perayaan seperti syukuran, ulang tahun, acara peresmian dan lainnya selalu ada tumpeng yang hadir sebagai bintang utamanya. Meski tak setiap hari dan sembarang acara ada namun tumpeng menjadi makanan istimewa yang ditunggu saat perayaan tertentu.

 

Tapi tahukah kamu lur? Tumpeng memiliki makna mendalam dalam kehidupan orang jawa. Merujuk pada artikel terbitan Akademi Tata Boga Bandung “Makna Tumpeng Dalam Kehidupan Manusia Jawa (2021) “, tumpeng memiliki kepanjangan “Tumapaking penguripan- tumindak lempeng manuju Pangeran” , artinya berkiblatlah kepada pemikiran bahwa manusia itu harus hidup  menuju jalan Allah. Tumpeng telah hadir jauh sebelum masa kemerdekaan bangsa Indonesia dahulu masyarakat jawa mempercayai bahwa ada kekuatan gaib diluar diri manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka. Oleh karena itu diperlukan pemeliharaan hubungan dengan kekuatan tersebut untuk menjaga kesimbangan dengan kehidupan masyarakat dengan mengadakan tumpengan, untuk memberikan sesaji kepada para dewa dewi yang dipercaya mendiami gunung Mahameru. Inilah mengapa bentuk tumpeng mengerucut melambangkan agungnya gunung Mahameru. 

 

Lebih lanjut tumpeng yang ada kini memiliki filosofi yang bergeser, bukan lagi untuk persembahan kepada dewa- dewi melainkan bentuk keragaman masyarakat yang satu menuju satu pusat yaitu Allah SWT. pergeseran filosofi ini tak lepas dari peran Sunan Kalijaga yang menginisiasinya dari akulturasi budaya Hindu dan Islam. Dijelaskan oleh Cak Nun, spiritualis sekaligus budayawan Jawa, bahwa dulu tumpeng dimulai dari kebijakan Sunan Kalijaga, bermula dari sebuah perayaan besar di suatu pusat kota yang dirayakan oleh beberapa agama di suatu daerah.

 

Dahulu para pemeluk agama hindu gemar mengadakan ambengan sebuah acara makan dan kumpul bersama (srawung) bersama dengan Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga yang pada masa itu menjadi salah satu tokoh penyebar agama islam, beliau mengamini kegiatan tersebut denga pelan pelan mengurangi hal - hal yang kurang baik dan mempertahankan hal- hal yang baik dalam prosesi ambengan. Untuk melengkapi tumpeng Sunan Kalijaga menyarankan untuk menambahkan beragam jajan pasar dalam sajian tumpeng, ini merupakan lambang beraneka ragam lapisan masyarakat menjadi satu.

 

Beliau juga memerintahkan untuk menambahkan 3 macam bunga yang memiliki arti masing- masing, yaitu bunga mawar yang melambangkan bunga perwakilan dari seluruh bunga yang ada di taman, beragam corak beragam profesi. Kemudian bunga kenanga “keno ngene, keno ngono” yang dalam bahasa Indonesia berarti “boleh seperti ini, dan boleh seperti itu” merujuk pada perbedaan kepercayaan yang ada di masyarakat, entah Muhammadiyah, NU, Kristen Katolik, Hindu, Buddha dan lainnya. Dan bunga Kantil yang merujuk pada melekatnya pada suatu hal, artinya seluruh masyarakat yang saling melekat tidak bermusuhan, tidak bertengkar dan tidak terpisahkan, yang terpenting adalah hati yang sama sama melekat menuju pada Tuhan YME. Menghindari sifat sombong, iri dan dengki agar bisa selaras berjalan beriringan dengan damai.

 

Diharapkan melalui tumpengan, masyarakat tetap terjaga kedamaian antar sesamanya, saling beriringan hidup gotongroyong. Sunan Kalijaga berhasil menggeser filososofi tumpeng menjadi sarat makna pengajaran agama yang mencintai kedamaian dan kerukunan. Hingga kini tumpeng masih menjadi simbol kesatuan kepada Tuhan YME disetiap acara yang diselenggarakan masyarakat khususnya di Jawa dan di Indonesia pada umumnya.  

 

Sejarah Tumpeng Saratmakna Kehidupan Kebudayaan Jawa

Berita Lainnya

butuh-info-lowongan-kerja-terpercaya-yuk-kunjungi-portal-dan-aplikasi-ayokerjo-milik-pemprov-jateng

Butuh Info Lowongan Kerja Terpercaya? Yuk Kunjungi Portal Dan Aplikasi AyoKerjo Milik Pemprov Jateng

Kudureti News Sep 10, 2025
kisah-pilu-dibalik-ereveld-kalibanteng-semarang-simbol-penghormatan-korban-perang-dunia-ii-dan-revolusi-kemerdekaan-indonesia

Kisah Pilu Dibalik Ereveld Kalibanteng Semarang : Simbol Penghormatan Korban Perang Dunia II Dan Revolusi Kemerdekaan Indonesia

Kudureti News Sep 10, 2025
tak-dilibatkan-dalam-gelar-perkara-kecelakaan-ini-tanggapan-keluarga-iko-juliant-junior

Tak Dilibatkan Dalam Gelar Perkara Kecelakaan : Ini Tanggapan Keluarga Iko Juliant Junior

Kudureti News Sep 9, 2025
hobi-membaca-yuk-kunjungi-perpustakaan-unik-yang-ada-di-kota-semarang-tempatnya-nyaman-dengan-fasilitas-yang-menunjang

Hobi Membaca? Yuk Kunjungi Perpustakaan Unik Yang Ada Di Kota Semarang Tempatnya Nyaman Dengan Fasilitas Yang Menunjang

Kudureti News Sep 9, 2025
dosen-unissula-diduga-aniaya-dokter-rsi-sultan-agung-sudah-diselesaikan-kedua-belah-pihak

Dosen Unissula Diduga Aniaya Dokter RSI Sultan Agung : Sudah Diselesaikan Kedua Belah Pihak

Kudureti News Sep 8, 2025
festival-kota-lama-semarang-2025-jangan-lewatkan-keseruannya-ini-rundown-acaranya

Festival Kota Lama Semarang 2025 : Jangan Lewatkan Keseruannya, Ini Rundown Acaranya!

Kudureti News Sep 6, 2025
3-pantai-menawan-di-kota-semarang-berburu-sunset-dan-melihat-keindahan-alam-lebih-dekat

3 Pantai Menawan Di Kota Semarang : Berburu Sunset Dan Melihat Keindahan Alam Lebih Dekat

Kudureti News Sep 5, 2025
wisata-alam-di-lereng-gunung-merbabu-indah-dan-asrinya-hutan-pinus-kayon-kabupaten-semarang

Wisata Alam Di Lereng Gunung Merbabu : Indah Dan Asrinya Hutan Pinus Kayon Kabupaten Semarang

Kudureti News Sep 1, 2025
berburu-tempat-makan-yang-enak-dan-legend-di-semarang-ada-kedai-beringin-sampai-nasi-koyor-viral

Berburu Tempat Makan Yang Enak Dan Legend Di Semarang : Ada Kedai Beringin Sampai Nasi Koyor Viral

Kudureti News Agt 30, 2025
menelusuri-asal-usul-wingko-babat-kudapan-khas-kota-semarang-yang-berasal-dari-kecamatan-babat-lamongan

Menelusuri Asal-usul Wingko Babat : Kudapan Khas Kota Semarang Yang Berasal Dari Kecamatan Babat, Lamongan

Kudureti News Agt 16, 2025
kisah-dokter-kariadi-sang-pahlawan-medis-dedikasi-dan-ketulusan-dalam-pertempuran-lima-hari-di-semarang

Kisah Dokter Kariadi Sang Pahlawan Medis : Dedikasi Dan Ketulusan Dalam Pertempuran Lima Hari Di Semarang

Kudureti News Agt 14, 2025
wedang-tahu-minuman-tradisional-khas-kota-semarang-yang-nikmat-dan-sehat

Wedang Tahu : Minuman Tradisional Khas Kota Semarang Yang Nikmat Dan Sehat

Kudureti News Agt 12, 2025
maxim-kasih-promo-agustusan-saldo-bonus-rp-200-000-bagi-pengguna-baru-dan-pengguna-lama-berikut-cara-dapatkan-promonya

Maxim Kasih Promo Agustusan: Saldo Bonus Rp 200.000 Bagi Pengguna Baru Dan Pengguna Lama, Berikut Cara Dapatkan Promonya!

Kudureti News Agt 8, 2025
rekomendasi-5-buku-self-improvement-yang-wajib-kamu-baca

Rekomendasi 5 Buku Self Improvement Yang Wajib Kamu Baca!

Kudureti News Jul 18, 2025
tradisi-ketupat-jembut-makanan-unik-khas-jaten-cilik-pedurungan-saat-lebaran

Tradisi : Ketupat Jembut, Makanan Unik Khas Jaten Cilik Pedurungan Saat Lebaran

Kudureti News Apr 3, 2025
ai-ethics-dapatkah-kita-mempercayai-mesin-untuk-membuat-keputusan-moral

AI Ethics: Dapatkah Kita Mempercayai Mesin Untuk Membuat Keputusan Moral

Kudureti Feb 28, 2025
fintech-di-indonesia-bagaimana-teknologi-membantu-umkm-berkembang

Fintech Di Indonesia: Bagaimana Teknologi Membantu UMKM Berkembang

Kudureti Feb 27, 2025
teknologi-energi-terbarukan-panel-surya-dengan-efisiensi-50-lebih-tinggi

Teknologi Energi Terbarukan: Panel Surya Dengan Efisiensi 50% Lebih Tinggi

Kudureti Feb 26, 2025
semarang-night-carnival-menikmati-lumpia-khas-semarang-di-tengah-perayaan-tahun-baru

Semarang Night Carnival: Menikmati Lumpia Khas Semarang Di Tengah Perayaan Tahun Baru

Kudureti Jan 2, 2025
sejarah-soto-sajian-berkuah-yang-menggugah-lidah-nusantara

Sejarah Soto Sajian Berkuah Yang Menggugah Lidah Nusantara

Kudureti News Feb 5, 2024