Pada perayaan Dugderan kali ini akan ada gunungan besar roti ganjel rel yang begitu menggoda untuk diperebutkan, tapi tahukah kamu sejarah roti legendaris kebanggaan kota Semarang ini?
Dihimpun dari berbagai sumber, roti ganjel rel sudah ada sejak jaman kolonial Belanda. Banyak yang mengatakan bahwa roti ganjel rel terinspirasi dari roti Belanda Ontbijtkoek. Roti Ontbijtkoek terkenal sangat lezat hingga masyarakat Jawa tertarik untuk membuatnya. Namun pada zaman dahulu untuk membuat kue serupa bagi orang jawa tidak mudah, ini karena bahan baku pembuatan kue yang sangat mahal. Ontbijtkoek adalah kue khas negara Eropa yang kaya akan rempah- rempahnya, ini lah mengapa harga roti ini sangat mahal dan tidak dapat dijangkau oleh pribumi.
Akhirnya munculah ide kreatif untuk membuat roti serupa dengan bahan dasar gaplek atau ketela. Karena tidak berbahan dasar terigu kue ini dirasa kurang enak hingga akhirnya dimodifikasi sedemikian rupa agar roti ganjel rel bisa dinikmati.
Nama Ganjel rel sendiri berasal dari bentuk roti yang memang mirip dengan penahan rel kereta api atau dalam bahasa Jawa disebut “Ganjel Rel”. Citarasanya manis dengan aroma rempah- rempah yang sedap. Namun ada pula pendapat lain yang menyatakan bahwa ganjel rel ini berasal dari penyempurnaan sebutan orang- orang jaman dahulu yang biasa disebut “ganjril”.
Tampilan roti ganjel rel cukup memikat mata, warnanya yang coklat dengan taburan wijen diatasnya cukup menarik minat penikmat roti ini. Roti ganjel rel acap disandingkan sebagai peneman teh atau kopi di pagi atau sore hari saat bersantai bersama keluarga.