Penulis: Eka Lestari
Menjelajahi kuliner di Kota Semarang tentu tak akan ada habisnya. Kali ini, ada sebuah makanan unik yang berasal dari Bandungan, Kabupaten Semarang yang tak kalah lezat dari makanan khas lainnya.
Selain dikenal dengan pasar bunga dan wisata Candi Gedongsongo, Bandungan juga menyimpan makanan tradisional yang akan membuat orang terpesona.
Torakur, adalah singkatan nama dari "tomat rasa kurma," yakni manisan tomat. Torakur menjadi salah satu makanan khas Bandungan yang bahan utamanya didapat langsung dari hasil tani masyarakat setempat.
Torakur merupakan sebutan dari olahan tomat segar yang memiliki rasa mirip kurma arab. Makanan ini memiliki warna coklat kehitaman dan tekstur lembut yang rasanya tidak jauh berbeda dengan kurma asli.
Torakur pertama kali diciptakan oleh Sri Ngestiwati, tepatnya pada tahun 2002. Ia memperkenalkan olahan dari buah tomat menjadi cemilan khas Bandungan.
Bermula dari Ngestiwati yang mendapatkan ide tersebut, atas hasil panen tomat yang melimpah. Melimpahnya hasil panen membuat harga tomat menjadi murah bahkan “turah”. Berlebihnya stok tomat sampai membuat tomat tersebut busuk hingga tak laku dijual, oleh karena itu, tercetuslah keinginan Ngestiwati agar tomat lebih awet alias tahan lama dengan cara dijadikan manisan seperti kurma.
Makanan ini cukup mudah dalam proses pembuatannya, yaitu dengan menggunakan tomat sebagai bahan baku utama, kemudian dicuci bersih, lalu ditusuk-tusuk, setelah itu direndam dengan air kapur selama semalaman.
Setelah proses perendaman, biji tomat dibuang dan dibersihkan kembali, kemudian direbus dengan air gula. Setelah cukup matang, lalu diangkat dan ditiriskan. Setelahnya dibentuk bulat-bulat memanjang menyerupai bentuk kurma khas Tunisia dan dikeringkan dengan cara dijemur.
Uniknya, torakur tidak memakai bahan pengawet dan pemanis buatan. Rasa manis pada torakur berasal dari gula asli. Makanan ini bisa bertahan hingga 6 bulan di lemari es, atau bertahan 5 hari di suhu ruang jika disimpan dengan cara yang benar.
Meski manis, tapi makanan ini juga masih ada sentuhan rasa asamnya dari si tomat. Perbedaan torakur dengan kurma yaitu torakur tidak memiliki biji sama sekali. Torakur khas Bandungan ini biasanya diproduksi secara rumahan oleh pelaku UMKM di Bandungan.
Rasanya yang manis sedikit asam dan teksturnya yang super lembut seperti kurma arab, membuat manisan khas Semarang ini unik dan berbeda.
Torakur mudah dijumpai di toko oleh-oleh dan tempat kuliner di Bandungan. Kudapan manis ini sering dijadikan sebagai buah tangan oleh para pelancong yang datang ke Bandungan, Kabupaten Semarang.