Tiga hari sudah beberapa titik di wilayah Kota Semarang terendam banjir setinggi mulai dari 10-80 sentimeter sejak hari Rabu (22/10/2025). Dari 18 titik wilayah terendam banjir, dua titik paling parah banjir kali ini berada di jalan Pantura Kaligawe, ketinggian air mulai dari 50- 70 sentimeter, hanya kendaraan besar seperti truk trailer, truk wing box dan sejenisnya yang mampu melewati genangan banjir tersebut. Titik lainnya, yakni di palang kereta Muktiharjo Lor, ketinggian air mencapai 80 sentimeter.
Dikutip dari laman espos.id pada Jumat (24/10/2025), Ketua BPBD Kota Semarang, Endro P. Martono menjelaskan, curah hujan tinggi disertai angin sejak Selasa (21/10/2025) menimbulkan genangan air di beberapa titik, hal ini diperparah dengan pasang air laut dan saluran drainase yang tak mampu menampung limpasan air dari wilayah atas.
Endro juga mengatakan, pihaknya terus memantau, menyalurkan logistik dan melakukan evakuasi terhadap warga terdampak. Ada tempat pengungsian di setiap kelurahan yang terdampak, dapur umum juga telah didirikan oleh Pemkot Semarang di Kelurahan Bangetayu dan kantor BPBD Semarang.
Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto mengatakan kepada espos.id, bahwa seluruh pompa yang dimiliki DPU Kota Semarang sudah dioperasikan, empat unit mobil pompa dan enam unit pompa portabel telah dikerahkan.
Suwarto tak menampik bahwa upaya penanganan belum optimal karena beberapa pompa masih dalam tahap konstruksi atau perbaikan.
Seperti dalam unggahan akun Instagram @dinaskegelapan_kotasemarang, nampak dalam unggahan tersebut hanya dua pompa yang aktif di rumah pompa kali tenggang.
“Kondisi pompa yang tak maksimal telah menghancurkan kepercayaan warga Semarang. Banjir jadi langganan, sementara solusi hanya tinggal janji,” tulis akun @dinaskegelapan_kotasemarang dikutip pada Jumat (24/10/2025).
Selain masalah pada pompa air, menurut Suwarto adanya proyek Jalan Tol Semarang- Demak juga mempengaruhi aliran air ke laut sehingga memperlambat penyurutan genangan. Hal ini akan dibahas dalam rapat bersama Wali Kota Semarang, bersama pihak-pihak pihak terkait seperti BBWS, BUMN dan stakeholder terkait.
Suwarto mengatakan, pihaknya tetap berupaya maksimal dengan menambah pompa portable di sejumlah titik yang masih tergenang.