Layanan internet Monitoring CCTV RT yang diberikan Pemerintah Kota Semarang di ribuan titik mendadak tak bisa diakses, beberapa titik CCTV seperti di bawah Jembatan Tol Kaligawe, di bawah Jembatan USM saat diakses hanya memunculkan layar hitam dalam laman pantau semar.
Padahal adanya CCTV di Kota Semarang cukup penting bagi masyarakat, mulai dari rekaman kejadian di lingkungan warga, mengetahui bagaimana kondisi arus lalu lintas di berbagai wilayah di Kota Semarang, hingga mengetahui genangan banjir yang terjadi.
Beredar di media sosial instagram, surat resmi dengan kop Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Semarang yang menyatakan penonaktifan sementara CCTV sebanyak 4.470 titik terkait dengan efisiensi anggaran tahun 2025.
Surat tersebut diunggah salah satunya oleh akun @dinaskegelapan_kotasemarang pada Rabu (29/10/2025).
Dalam surat yang tertanggal 27 Oktober 2025 itu, tertulis jelas alasan penonaktifan CCTV RT yang menjadi salah satu sarana penting bagi masyarakat kota Semarang.
“CCTV Mati, Pengawasan Rakyat pun Padam. Ternyata benar, mata pengawas kota ini perlahan ditutup oleh tangannya sendiri. Surat resmi dari Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Semarang mengumumkan penonaktifan 4.470 titik internet monitoring CCTV RT- alasannya “efisiensi anggaran”. Tapi mari kita jujur, apa yang sebenarnya sedang dihemat? Keamanan warga? Transparansi publik? Atau justru kebenaran yang terekam kamera?” Tulis akun @dinaskegelapan_kotasemarang dikutip pada hari Kamis (30/10/2025).
Dikutip dari laman detik.com pada Kamis (30/10/2025), Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng meminta Diskominfo untuk segera mengaktifkan kembali CCTV tersebut.
Agustina mengatakan, tak ada pemotongan anggaran untuk layanan internet monitoring CCTV, ia juga mengatakan bahwa dirinya menyadari keamanan dan kenyamanan masyarakat adalah prioritas utama.
Ia juga menyampaikan, pihaknya akan memperbaiki jaringan yang ada, meningkatkan kapasitas dan memastikan sistem CCTV kembali beroperasi.