Banjir tahunan di Kota Semarang masih belum kering, kemacetan akibat banjir setinggi 50-70 sentimeter di Jalan Pantura Kaligawe Kota Semarang mengular panjang. Pada hari Rabu (22/10/2025) lebih dari 6 jam para sopir kendaraan yang melintasi Jalur Pantura Kaligawe terjebak kemacetan.
Mereka kelelahan, biaya perjalanan pun membengkak akibat lumpuhnya jalur vital ini. Disela kekecewaan masyarakat Kota Semarang, viral di media sosial instagram video seorang sopir truk yang tertidur akibat kelelahan menunggu arus lalu lintas.
Video tersebut diunggah oleh akun @sriwulanhariini pada Kamis (23/10/2025). Dalam video tersebut nampak dua orang warga sekitar menggunakan sepeda motor, menghampiri sebuah truk dengan kabin berwarna merah yang tak kunjung melaju meski jalur didepan nampak lengang.
“Lek, tangi lek, ngarepe kosong lek, lek.. kosong (Om, bangun om, depannya kosong Om, om),” ucap seorang warga berbaju garis merah dan putih sambil menunjuk jalanan di depan truk yang sudah lengang.
Dalam keterangan di dalam video diduga, sopir tertidur dan dibangunkan oleh warga.
“Coba tebak, macetnya selama apa? Sampai bapak sopir ini ketiduran pulas di dalam mobil!,” tulis akun @sriwulanhariini dikutip pada Sabtu (25/10/3025)
Unggahan ini mendapat berbagai reaksi warganet.
“Pasti capek pak sopirnya, sehat selalu panjang umur geh (ya) pak pir,” tulis akun @cantonaardian_brinbran.
“Golek duit kanggo keluarga rekoso tenan, mesakke rakyate, (Mencari uang untuk keluarga sangat sulit, kasihan rakyatnya)
sehat- sehat pak sopir, pejuang keluarga pejuang logistik,” tulis akun @zildjianiantech.1nr.
“Paling kesel ngenteni mlakune macet, ketimbang kesele dalane lancar (Paling lelah menunggu jalannya macet, daripada lelahnya jalan lancar),” tulis akun @dhe.po1
Melalui video ini kita dapat mengetahui bahwa perjuangan seorang ayah dalam mencari nafkah begitu berat, simpati dan empati di masyarakat pun belum punah. Kepedulian terhadap sesama dapat meringankan sedikit beban yang terasa.
Meski siang ini air terpantau mulai surut, namun beberapa titik di Jalur Pantura masih tergolong tinggi sekitar 60 sentimeter. Kendaraan kecil dihimbau untuk melalui jalur alternatif lain.