Kisah Pilu Dibalik Ereveld Kalibanteng Semarang : Simbol Penghormatan Korban Perang Dunia II Dan Revolusi Kemerdekaan Indonesia

Kudureti News

10 September 2025 | 3 Menit Baca

Placeholder image

Penulis : Eka Lestari

 

Ereveld Kalibanteng adalah suatu pemakaman yang dibangun untuk mengenang para korban yang gugur dalam sejarah, tempat ini menjadi simbol penghormatan bagi mereka yang meninggal ketika masa Perang Dunia II dan Revolusi Kemerdekaan Indonesia.

 

Para korban tersebut mayoritas adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, dan warga negara Belanda yang masih tinggal di Indonesia. Mereka tewas selama masa pendudukan Jepang dan revolusi Indonesia tahun 1945- 1949. Ereveld Kalibanteng berada di Jalan Siliwangi, Kalibanteng Kulon, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah.

 

Terletak di antara Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani dan Jalan Siliwangi. Pemakaman ini tak sekedar pemakanan biasa. Karena, tempat tersebut merupakan saksi bisu di mana masa peralihan kependudukan Belanda dan juga Jepang di Indonesia khususnya di Semarang.

 

Ereveld Kalibanteng pertama kali didirikan pada 22 April tahun 1949 dan terlaksana antara tahun 1946, hingga tahun 1950 oleh Oorlogsgravenstichting (OGS), yayasan makam perang Belanda.

 

Dari segi arsitektur, Ereveld Kalibanteng dibangun dengan bentuk segitiga sama sisi, dan dikelilingi oleh kanal serta pepohonan, dengan tujuh waringin (pohon beringin) di depan serta satu di titik puncak. Luas area makam ini sekitar 6 hektar dan telah menguburkan lebih dari 3.000 jenazah. 

 

Pemakaman ini juga sebagian memiliki area terpisah, dengan tujuan menyesuaikan ajaran agama masing-masing. Seperti Islam, Kristen, Katolik, dan Yahudi. Hal tersebut bisa dilihat dari simbol pada nisan tiap makam.

 

Ada pula patung monumental yang dibangun di area pemakaman ini sebagai tanda penghormatan, di antaranya:

 

1. Monumen Perempuan

Monumen ini menggambarkan dua perempuan yang memegang seorang anak. Dimana monumen tersebut menyimbolkan bahwa sebuah kekuatan dan perlindungan, selama masa penahanan ketika perang.

 

2. Monumen Anak (Jongenskampen)

Monumen ini menggambarkan seorang anak dengan postur tubuh yang sangat kurus, dengan alat pertanian sebagai simbol penderitaan anak-anak yang dijadikan sebagai pekerja paksa ketika pendudukan jepang saat itu.

 

3. Monumen Kehormatan

Prasasti dalam bahasa Belanda: “Ter Eerbiedige nagedachtenis aan de vele ongenoemden die hun leven offeden en niet rusten op de erevelden” - mengingat mereka yang telah berkorban namun tidak dimakamkan dalam taman kehormatan.

 

Saat ini, Ereveld Kalibanteng dinyatakan terbuka untuk umum, bagi pengunjung yang datang tidak pula dipungut biaya alias gratis. Meski begitu, ada aturan yang harus ditaati selama berkunjung ke makan ini, yaitu pengunjung diharap tertib dan tidak berisik, serta wajib menjaga suasana penuh hormat. 

 

Ada pula sejumlah aturan yang wajib dipatuhi oleh pengunjung ketika datang ke pemakaman ini di antaranya:

1. dilarang memfoto nisan atau memotret nama yang terdapat pada batu nisan.

2. dilarang makan di area pemakaman.

 

Jam operasional Ereveld Kalibanteng dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Pengunjung juga akan ditemani oleh pemandu untuk kategori komunitas, organisasi, lembaga pendidikan, dan lainnya sebagainya.

 

Kini, Ereveld Kalibanteng telah menjadi destinasi wisata sejarah. Tempat ini mengajak pengunjung untuk mengingat dan merenungkan dampak tragis perang yang terjadi, tak hanya melibatkan militer saja, tetapi juga melibatkan banyak pihak termasuk warga sipil. Khususnya perempuan dan anak-anak yang ikut menjadi korban kesengsaraan, hingga terbunuh dalam masa peperangan.

 

Jika anda tertarik untuk melakukan kunjungan ke Ereveld Kalibanteng, Kota Semarang anda dapat mengunjungi laman resmi milik OGS Indonesia yakni, https://ogsindonesia.nl/id/ereveld-kalibanteng/ untuk informasi detailnya.

#wisatasejarahsemarang #wisatasemarang #ereveldkalibanteng #ereveldkalibantengsemarang #semarang #wisatadikotasemarang #wisataereveldkalibantengsemarang

Berita Lainnya

moms-and-dads-4-buah-berikut-baik-untuk-meningkatkan-iq-si-kecil-loh

Moms And Dads, 4 Buah Berikut Baik Untuk Meningkatkan IQ Si Kecil Loh!

Kudureti News Nov 7, 2025
pelaku-pengeroyokan-di-muktiharjo-kidul-ditangkap-tiga-tersangka-sempat-melarikan-diri-ke-kabupaten-sukoharjo-dan-kota-salatiga

Pelaku Pengeroyokan Di Muktiharjo Kidul Ditangkap : Tiga Tersangka Sempat Melarikan Diri Ke Kabupaten Sukoharjo Dan Kota Salatiga

Kudureti News Nov 6, 2025
curah-hujan-tinggi-talud-setinggi-8-meter-longsor-menimpa-rumah-warga-di-desa-nyatnyono-kecamatan-ungaran-barat

Curah Hujan Tinggi, Talud Setinggi 8 Meter Longsor Menimpa Rumah Warga Di Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat

Kudureti News Nov 6, 2025
korban-terakhir-dari-enam-korban-mahasiswa-kkn-uin-walisongo-yang-hanyut-di-tubing-jolinggo-kabupaten-kendal-ditemukan

Korban Terakhir Dari Enam Korban Mahasiswa KKN UIN Walisongo Yang Hanyut Di Tubing Jolinggo Kabupaten Kendal Ditemukan

Kudureti News Nov 6, 2025
gereja-blenduk-bangunan-ikonik-peninggalan-belanda-di-pusat-kota-lama-semarang

Gereja Blenduk : Bangunan Ikonik Peninggalan Belanda Di Pusat Kota Lama Semarang

Kudureti News Nov 5, 2025
ingat-4-barang-ini-wajib-di-bawa-selama-musim-hujan-biar-kamu-tetap-nyaman

Ingat ! 4 Barang Ini Wajib Di Bawa Selama Musim Hujan Biar Kamu Tetap Nyaman

Kudureti News Nov 4, 2025
museum-ranggawarsita-ruang-refleksi-budaya-terlengkap-dan-terbesar-di-kota-semarang

Museum Ranggawarsita : Ruang Refleksi Budaya Terlengkap Dan Terbesar Di Kota Semarang

Kudureti News Nov 3, 2025
musim-hujan-datang-yuk-rawat-jas-hujanmu-agar-tidak-apek-dan-berjamur

Musim Hujan Datang, Yuk Rawat Jas Hujanmu Agar Tidak Apek Dan Berjamur

Kudureti News Okt 31, 2025
griya-yodesiya-tempat-healing-keluarga-yang-aman-dan-nyaman-di-kawasan-bandungan

Griya Yodesiya : Tempat Healing Keluarga Yang Aman Dan Nyaman Di Kawasan Bandungan

Kudureti News Okt 24, 2025
musim-hujan-telah-tiba-imunitas-harus-tetap-terjaga-rekomendasi-wedang-tradisional-khas-jawa-tengah-untuk-bantu-jaga-kesehatan

Musim Hujan Telah Tiba, Imunitas Harus Tetap Terjaga : Rekomendasi Wedang Tradisional Khas Jawa Tengah Untuk Bantu Jaga Kesehatan

Kudureti News Okt 22, 2025
jamu-jun-minuman-unik-yang-kaya-rempah-dan-penuh-khasiat-khas-semarang

Jamu Jun, Minuman Unik Yang Kaya Rempah Dan Penuh Khasiat Khas Semarang

Kudureti News Okt 3, 2025
event-seru-di-bulan-oktober-2025-di-semarang-ada-fun-run-hingga-konser-sheila-on-7

Event Seru Di Bulan Oktober 2025 Di Semarang : Ada Fun Run Hingga Konser Sheila On 7

Kudureti News Okt 2, 2025
giias-semarang-2025-kembali-hadir-dapatkan-pengalaman-baru-di-pameran-otomotif-terbesar-di-indonesia

GIIAS Semarang 2025 Kembali Hadir : Dapatkan Pengalaman Baru Di Pameran Otomotif Terbesar Di Indonesia

Kudureti News Sep 26, 2025
roti-ganjel-rel-si-kue-panjang-dan-berempah-khas-kota-semarang-yang-sarat-makna

Roti Ganjel Rel, Si Kue Panjang Dan Berempah Khas Kota Semarang Yang Sarat Makna

Kudureti News Sep 25, 2025
festival-kota-lama-semarang-2025-jangan-lewatkan-keseruannya-ini-rundown-acaranya

Festival Kota Lama Semarang 2025 : Jangan Lewatkan Keseruannya, Ini Rundown Acaranya!

Kudureti News Sep 6, 2025
ai-ethics-dapatkah-kita-mempercayai-mesin-untuk-membuat-keputusan-moral

AI Ethics: Dapatkah Kita Mempercayai Mesin Untuk Membuat Keputusan Moral

Kudureti Feb 28, 2025
fintech-di-indonesia-bagaimana-teknologi-membantu-umkm-berkembang

Fintech Di Indonesia: Bagaimana Teknologi Membantu UMKM Berkembang

Kudureti Feb 27, 2025
teknologi-energi-terbarukan-panel-surya-dengan-efisiensi-50-lebih-tinggi

Teknologi Energi Terbarukan: Panel Surya Dengan Efisiensi 50% Lebih Tinggi

Kudureti Feb 26, 2025
semarang-night-carnival-menikmati-lumpia-khas-semarang-di-tengah-perayaan-tahun-baru

Semarang Night Carnival: Menikmati Lumpia Khas Semarang Di Tengah Perayaan Tahun Baru

Kudureti Jan 2, 2025
sejarah-soto-sajian-berkuah-yang-menggugah-lidah-nusantara

Sejarah Soto Sajian Berkuah Yang Menggugah Lidah Nusantara

Kudureti News Feb 5, 2024