Sudah pernahkah sedulur makan ayam goreng gama mbak tik? Wah kalo belum pernah, sedulur harus menjadwalkan sih. Buat yang ngaku pecinta Kuliner Semarangan wajib banget sih kalo belum pernah.
Saat itu hujan rintik, entah mengapa lidah memberi sinyal untuk kembali merasakan bumbu ayam gama mbak tik. Semacam setiap bulan wajib untuk menilik, sebab jika tidak ada perasaan yang panik.
“Bumbu ungkepnya itu loh mas, merasuk kedalam tulang tulang”, kata seorang pengunjung saat itu. Mungkin ini yang membuat warung Gama Mbak Tik begitu ramai, sehingga membuat penikmatnya tak mau kehilangan meskipun itu hanya sebuah tulang ditambah perpaduan sambel yang bisa membuat lidah terbang melayang.
Ohya, ayamnya pake ayam kampung ya lur, soalnya ayam kota pas di tangkap pada kabur. Hehehe. Siapa sih yang meragukan kelezatan Ayam Kampung? Dagingnya yang kokoh dan texturnya yang natural membuat ayam saat sudah digoreng menjadi sangat indah dipandang, tentunya menggoda untuk disantap.
Untuk sekali makan sendirian disini sedulur cukup membawa uang Rp. 30.000 sudah dapat ayam goreng kampung, terong, kol, daun pepaya, timun, nasi, es teh dan kerupuk. Tips nih biar menikmatinya semakin lezat, “kolnya di goreng ya mas” katakan ini sama mas masnya.
Untuk sedulur yang tidak menyukai ayam kampung, Gama mbak tik juga menyediakan bebek, rempela ati, kepala dan pete. Jadi tak perlu khawatir.
Review di aplikasi Gofood mendapat 5 Bintang, Grabfood 4,7 dan Google 4,4 bintang. Sangat medekati sempurna 5 bintang, jadi tidak perlu diragukan lagi.
Ayam Goreng Gama Mbak Tik memiliki 3 cabang, masing masing berada di Jl Batan Miroto, Jl MH Thamrin dan Jl Imam Bonjol. Penulis lebih sering ke Gama Mbak Tik di Jl Batan Miroto, sebab disebelahnya banyak kuliner lain yang masih satu grup dengan Gama mbak tik. Seperti bakso, dimsum dan aneka minuman.