Penulis : Eka Lestari
Bagi warga Semarang, pastinya sudah tak asing lagi dengan makanan unik yang satu ini. Roti ganjel rel merupakan kudapan khas Semarang yang konon menjadi salah satu warisan dari Belanda. Roti ini terinspirasi dari makanan Belanda yang dibawa ke Semarang pada masa kolonialisme.
Mulanya, roti ganjel rel bernama ontbijtkoek yang berasal dari dua kata Yaitu ‘Ontbijt’ dan ‘Koek’ yang memiliki arti sarapan atau kue yang disajikan untuk sarapan. Terbuat dari gandum hitam dan gula pasir.
Namun, karena bahan untuk membuat ontbijtkoek sulit didapatkan dan mahal pada waktu itu, kemudian oleh masyarakat, roti ini dikreasikan sendiri menggunakan bahan-bahan khas Nusantara. Seperti kayu manis, cengkeh, gula Jawa, kapulaga, dan tepung terigu. Perpaduan bahan sebelumnya dengan bahan lokal tersebut, akhirnya menghasilkan roti ganjel rel yang kita kenal sekarang.
Roti ganjel rel diyakini oleh masyarakat sebagai simbol kemajuan dan kesuksesan. Roti tersebut dulunya memiliki tekstur padat dan sedikit keras. Hal ini karena pada waktu itu, bahan-bahan untuk membuat roti ganjel rel sangat mahal dan terbatas. Sehingga, masyarakat lokal menggantinya dengan tepung singkong sebagai alternatif agar lebih terjangkau. Tepung singkong atau gaplek tersebutlah yang membuat tekstur roti ganjel rel menjadi keras dan bantat.
Tapi seiring berjalannya waktu, bahan pembuatan roti ganjel rel mengalami kemajuan dengan menambahkan telur dan margarin, sehingga menciptakan tekstur yang tidak lagi keras tetapi lembut.
Warnanya coklat gelap dan permukaan atasnya diberi taburan wijen. Rasanya gurih, manis, legit dan berempah. Roti yang dibuat dengan rempah-rempah tersebut menghasilkan aroma khas, sehingga menambah rasa dan keunikannya.
Menariknya lagi, ternyata nama "ganjel rel" mengandung makna filosofis yang mendalam. Bentuknya yang panjang dan pipih, mirip bantalan rel kereta api melambangkan harapan agar kehidupan berjalan dengan baik tanpa ada halangan. Seperti kereta yang melaju di atas rel. Masyarakat juga percaya, bahwa memakan roti ganjel rel, akan mendapatkan keberuntungan dan kelancaran di dalam kehidupan.
Roti ganjel rel memiliki nilai budaya dan tradisi yang telah mengakar lama bagi warga Semarang. Roti ini biasanya hadir dalam tradisi dugderan sebagai acara penyambutan bulan suci Ramadhan. Roti tersebut menjadi salah satu hidangan khas yang selalu ada saat dugderan sebagai simbol agar puasa berjalan tanpa ganjalan.